Monday, October 31, 2011

Saat-saat Terakhir Steve Jobs

Jakarta - Steve Jobs menghembuskan nafas terakhir didampingi keluarganya. Salah satu yang hadir adalah Mona Simpson, adik kandung Steve Jobs. Dalam tulisannya untuk memperingati sang kakak, Simpson mengungkap kesan-kesannya sekaligus kata-kata terakhir yang diucapkan Jobs.

Simpson yang berprofesi sebagai penulis baru bertemu Jobs saat berusia 25 tahun. Jobs yang diadopsi oleh orang lain menelusuri siapa keluarga kandungnya dan akhirnya mereka bertemu. Sejak saat itu, hubungan mereka cukup dekat.

"Ketika bertemu pertama kali dengannya, dia adalah seorang pria sebaya denganku yang memakai jeans, kelihatan seperti seorang Arab atau Yahudi," ucap Simpson, seperti detikINET kutip dari CNN, Senin (31/10/2011).

Kala itu, Simpson ingin membeli komputer, namun Jobs memintanya bersabar. "Steve mengatakan adalah hal yang bagus jika aku menunggu. Dia berkata akan membuat sesuatu (komputer) yang sungguh-sungguh cantik," katanya.

Seperti diketahui, kehidupan Jobs penuh dengan lika liku. Dia pernah ditendang dari Apple, perusahaan yang didirikannya bersama Steve Wozniak.

"Ketika dia didepak dari Apple, hal itu menyakitkan. Dia mengatakan padaku tentang sebuah makan malam di mana para pemimpin di Sillicon Valley bertemu dengan calon presiden Apple. Steve tak diundang. Dia terluka, namun terus bekerja di perusahaan Next (perusahaan baru yang didirikan Jobs), setiap hari"

"Steve bekerja di bidang yang dia cintai. Dia bekerja sungguh keras. Setiap hari. Dia tidak pernah malu bekerja keras, meski hasilnya kegagalan. Jika seseorang sepintar Jobs tidak malu untuk mencoba, mungkin aku juga tidak perlu malu melakukannya," imbuh Simpson

Saat-saat terakhir

Kamis itu ternyata adalah hari terakhir Steve. Steve minta Simpson untuk segera datang ke rumahnya di Palo Alto, California. "Aku memberitahumu sekarang karena aku cemas kamu tidak akan sampai tepat waktu, sayang," kata Jobs yang sedang sekarat.

Ketika Simpson datang, Jobs masih mampu bercengkerama dengan istrinya, Laurenne Powell. Ketiga anaknya juga berkumpul mengelilingi dia.

"Cintanya yang kekal untuk Laurenne mendukung hidupnya. Dia yakin bahwa cinta terjadi setiap waktu, di setiap tempat," tambah Simpson. "Dia mengatakan kepadaku, saat mengucap selamat tinggal, dia minta maaf tidak akan bisa tumbuh tua bersama-sama seperti yang kami selalu inginkan."

Beberapa waktu kemudian, Jobs mulai sulit bernafas. Dengan keluarganya mengelingi dia, kata-kata terakhir Jobs adalah seruan "Oh wow. Oh wow. Oh wow."

sumber : detik.com